CARLO ANCELOTTI MULAI LATIH NAPOLI PADA MUSIM 2018/19

Menurut beberapa laporan media massa di Italia, Carlo Ancelotti sepertinya sudah melakukan pembicaraan dengan pihak Napoli dan di yakini sudah mencapai kata sepakat.

Mantan pelatih Real Madrid tersebut sepertinya sudah seratus persen menerima tawaran dari Napoli untuk mulai melatih klub tersebut pada musim depan. Menurut sumber terpercaya dari dalam klub, pelatih berusia 58 tahun tersebut akan mendapatkan masa melatih selama dua musim di San Paolo.

Ancelotti akan menggantikan posisi Maurizio Sarri yang di rumorkan sudah semakin dengan kepergiannya. Sarri di beritakan akan pergi ke Chelsea pada musim depan guna menempati kursi manajer yang akan di tinggalkan oleh Antonio Conte.

Manajer The Blues tersebut sepertinya akan di depak pada musim panas nanti setelah hanya mampu mempersembahkan FA Cup pada musim 2017/18 ini dan gagal membawa timnya lolos ke Liga Champions musim depan.

sebuah media massa ternama di ibukota Italia, Roma, mengaku jika Ancelotti telah melakukan perjumpaan dengan presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis pada 23 Mei waktu setempat. Pertemuan kedua sosok tersebut di yakini untuk membicarakan kerja sama di musim depan.

Semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan eks juru taktik Bayern Munich itu telah meluas di kalangan masyarakat Italia. Dalam kontrak pelatihannya, Ancelotti akan menerima pembayaran senilai 6,5 juta Euro per musimnya, serta di berikan kesempatan untuk memperpanjang kontrak di musim ketiganya.

Pelatih yang pernah mempersembahkan gelar La Decima untuk Los Blancos itu pada saat ini tidak mempunyai tempat bernaung setelah di pecat dari Bayern Munich pada September 2017. Ancelotti akan kembali kepada sepak bola Italia setelah pergi dari AC Milan pada tahun 2009.

Dari berbagai pengalaman dan nama besarnya di bidang kepelatihan di ikuti dengan segudan gelar juara yang telah di raihnya di harapkan bisa mendongkrak kembali prestasi Partenopei. Pada musim ini, klub yang bermarkas di San Paolo itu harus berakhir lagi di bawah Juventus sebagai runner up.

Welcome Carlo Ancelotti.

CONTE : CHELSEA MASIH BELUM BERUNTUNG

Chelsea harus di paksa menyerah oleh Arsenal dalam ajang Piala Liga Inggris atau yang saat ini di kenal dengan Carabao Cup.

Tim asuhan Antonio Conte itu tersingkir dari kompetisi tersebut setelah melakoni pertemuan kedua dengan The Gunners di babak semi final. Manajer The Blues mengatakan jika dua gol yang di buat oleh para pemain Arsenal pada bentrokan di Emirates Stadium itu merupakan sebuah kesialan bagi timnya.

Chelsea otomatis akan tersisih dari perlombaan menuju tangga juara setelah di nyatakan kalah agregat 2-1. Pada leg pertama kedua tim yang berlangsung di Stamford Bridge, mereka harus bermain imbang dengan skor 0-0.

Laga leg kedua yang di selenggarakan di markas Arsenal pada Kamis dini hari tadi mampu di manfaatkan dengan baik oleh pasukan Arsene Wenger yang barusan saja kehilangan Alexis Sanchez yang angkat kaki ke Manchester United.

Chelsea yang menyandang status tim tamu sebenarnya mampu membuka keunggulan pertama melalui sepakan Eden Hazard pada menit ke tujuh. Akan tetapi sebuah sundulan Nacho Monreal di menit ke 12 yang mengenai Marcos Alonso dan Antonio Rudiger malah mampu membuat skor menjadi imbang 1-1.

Wenger memastikan timnya lolos ke babak berikutnya berkat gol Granit Xhaka pada babak kedua. Lagi-lagi gol kedua tersebut juga tercipta setelah terjadinya pantulan antara pemain belakang Chelsea sehingga mudah di manfaatkan dengan baik oleh para pemain tuan rumah untuk mencetak gol kedua mereka.

Usai bentrokan, Conte terlihat tidak mampu menutupi kekecewaannya karena langkah ke babak berikutnya harus terhenti di semi final oleh Arsenal. Menurutnya dua pantulan yang terjadi di depan gawangnya itu telah membuat timnya tersingkir dari Carabao Cup musim ini.

Laga pada dini hari tadi juga menjadi permulaan bagi Ross Barkley untuk membuat penampilan perdananya. Walaupun sang pemain memulai pertandingan dari bangku cadangan, kehadiran eks gelandang Everton itu masih belum mampu memberikan hasil bagus untuk tim barunya tersebut.

Conte percaya jika Barkley masih mempunyai waktu banyak untuk menajamkan insting bermainnya. Barkley terpaksa di turunkan karena Willian harus di tandu keluar akibat mendapatkan cedera.

REKOR BURUK MASA LALU HANTUI WENGER JELANG LAGA MELAWAN CHELSEA

Pekan ke 22 Premier League Inggris akan menghadirkan satu partai big match yang mempertemukan dua raksasa Inggris, Arsenal yang akan menjamu Chelsea di Emirates Stadium pada Rabu waktu setempat.

Sebelum memulai pertandingan yang sarat gengsi tersebut, Arsenal asuhan Arsene Wenger sampai saat ini masih mejadi tim yang belum terkalahkan pada enam laga terakhir mereka di Liga Inggris. Akan tetapi, The Gunners hanya berhasil meraup 10 angka dari total 18 angka yang seharusnya bisa di raih mereka.

Hal itu di karenakan The Gunners hanya sanggup menorehkan dua kemenangan dari enam laga tersebut. Sedangkan Chelsea yang di arsiteki oleh Antonio Conte masih dalam kondisi belum terkalahkan dalam lima partai terakhir, dengan mengantongi 13 angka di laga terakhir tersebut.

Menilik dari pertemuan terakhir kedua tim tersebut, Arsenal lah yang selalu menjadi tim yang tidak pernah mencatatkan hasil positif, terutama kedua belah pihak tersebut saling berjibaku di Emirates pada musim lalu.

Arsenal hanya berhasil mengamankan kemenangan telak 3-0 atas The Blues pada September 2016. Gol mereka di sumbangkan oleh Alexis Sanchez, Theo Walcott, dan Mesut Ozil pada masa itu. Menurut data yang di dapatkan dari Premier League, dari lima laga terakhir yang di langsungkan di markas Arsenal, tim tuan rumah hanya menuai 3 kali seri dan 2 kali menelan kekalahan.

Melawan tim yang sedang naik daun, Wenger tentu harus memberikan perlawanan ekstra ketat meskipun telah mendapat dukungan moral dari para pendukungnya, di tambah lagi mereka harus menjaga gengsi agar tidak di permalukan di hadapan fansnya.

Bagi Chelsea, klub tersebut menjadi tim yang kerap mencuri tiga angka dari Emirates Stadium sebanyak lima kali pada turnamen Liga Utama Inggris.

CONTE INGIN JADIKAN HAZARD SEBAGAI STRIKER

Manajer Chelsea, Antonio Conte mempunyai maksud untuk memberikan peran baru kepada Eden Hazard di lini depan tim.

Hazard nampaknya telah berhasil mencuri perhatian dari pelatih asal Italia itu ketika memperkuat The Blues kala melawan Liverpool. Walaupun laga tersebut berkesudahan dengan sama-sama berbagi angka, peforma Hazard di dalam lapangan di nilai sangat agresif dan aktif ketika memporak-porandakan barisan pertahanan The Reds.

Playmaker internasional Belgia itu selalu mengancam melalui serangan balik kilat yang sangat berbahaya, hingga akhirnya namanya muncul sebagai assister untuk membantu Willian mencetak gol penyama kedudukan.

Pemain berusia 26 tahun itu terlihat sangat tajam ketika bermain di belakang Alvaro Morata. Melihat kesempatan tersebut, Conte berkeinginan untuk memberikan posisi striker kepada pemain tersebut. Bahkan manajer itu mengaku rela meninggalkan formasi favoritnya 3-4-3 untuk menduetkan Hazard dengan Morata.

Conte mengungkapkan jika pada awal musim ini dirinya sempat kebingungan untuk mencari sosok pengganti Hazard di lini tengah karena pemain bersangkutan sedang mengalami cedera. Namun setelah kembali dari menjalani operasi untuk lutut kirinya, kini Hazard telah berada di dalam penampilan terbaiknya pada musim ini.

Melihat sang pemain lebih berpengalaman bila di tempatkan sebagai penyerang, maka Conte tidak menutup kemungkinan akan memasang Hazard di ujung tombak dengan Morata pada laga berikutnya. Eks pelatih timnas Italia itu menyebutkan bahwa formasi 3-5-2 akan menjadi skema barunya untuk bisa terus memaksimalkan peforma Hazard.

Dengan satu assist nya untuk membuat timnya bermain imbang kontra The Reds di Anfield. Berarti Hazard telah mencatatkan empat assist dalam lima pertandingan terakhir yang di jalaninya di Premier League. Kegigihan dari Hazard untuk pulih dan bermain bagus juga terlihat ketika dirinya melakukan pelatihan rutin bersama rekan-rekannya.

MOURINHO ANGGAP DIRINYA LEBIH UNGGUL DARI CONTE DAN RANIERI

Mantan arsitek Chelsea yang kini menjabat sebagai manajer di Manchester United memuji tim asuhannya sebagai tim yang paling aktif dalam membangun serangan dalam tiga musim terakhir ini.

Pelatih asal Portugal itu membandingkan The Red Devils miliknya dengan Chelsea yang di bawah arahan Antonio Conte dan juga Leicester City yang pada dua musim kemarin di bawah asuhan Claudio Ranieri. Ketika Mourinho masih menjadi pelatih The Blues, dirinya sukses memberikan sebuah gelar juara Premier League 2014/15.

Semusim berikutnya, Ranieri yang berhasil membuat kejutan besar dengan membawa Leicester City keluar sebagai juara Liga Inggris, hingga pada musim lalu gelar juara Premier League jatuh kembali ke tangan Chelsea yang di latih oleh Conte.

Dengan percaya diri, The Special One merasa dua pelatih tersebut tidak layak untuk di setarakan dengan dirinya. Mou menilai bahwa tim mana saja yang di asuhnya itu tetap akan mengusung permainan ofensif yang menampilan permainan berkualitas.

Eks pelatih Real Madrid itu juga mengklaim jika taktik miliknya memiliki gaya permainan ofensif yang bagus serta di iringi oleh posisi bertahan yang sama baiknya. Tapi dari kesemuanya itu, pendapat itu hanya keluar dari mulut pelatih United itu sendiri.

Jika di lihat dari catatan yang pernah terukir pada musim lalu, Chelsea yang pada musim 2014/15 menjadi juara Liga Inggris hanya sukses menjaringkan gol sebanyak 73 kali. Angka yang mereka capai itu masih kalah di bandingkan pencapaian Manchester City yang sukses mengoyak jawa lawan sebanyak 83 kali.

Pada musim lalu saja, ketika Conte yang berhasil mengantar Chelsea menjadi juara Premier League 2016/17 pada musim perdana kepemimpinannya, klub London itu mampu mencetak 85 gol hingga akhir musimnya.